Kiprah Aiptu Agus Riyanto Agar Anak-anak Pemulung Bisa Sekolah




Jakarta - Bhabinkamtibmas Srengseng Polsek Kembangan, Jakarta Barat, Aiptu Agus Riyanto, mendirikan sekolah di tengah permukiman kumuh kawasan Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat. Sekolah ini gratis untuk anak-anak setempat yang mayoritas dari keluarga pemulung barang bekas.


"Jadi kami sebagai Bhabinkamtibmas mendirikan sekolah untuk anak-anak yang putus sekolah slum area, daerah kumuh, dan mereka ini anak-anak yang tidak punya kesempatan untuk sekolah formal. Kemudian kita dirikan sekolah, kita ajarkan mereka agar ke depan mereka bisa mendapatkan ijazah dan bisa berguna untuk mencari pekerjaan," ucap Aiptu Agus, Selasa (7/1/2025).


Pria yang sudah menjadi polisi sejak tahun 1998 ini sudah empat bertugas sebagai Bhabinkamtibmas Polsek Kembangan. Sekolah yang dibangun Agus sejak empat tahun lalu itu hasil dari dirinya mendengar dan melihat masalah warga setempat.


"Sebagai Bhabinkamtibmas yang tugas kesehariannya selalu interaksi dengan masyarakat, kita melihat apa yang ada di masyarakat itu. Saya temukan setiap hari banyak anak-anak yang usia sekolah tapi tidak bersekolah, mereka membantu orang tuanya mengumpulkan barang-barang bekas," ucapnya.


Awalnya Agus hanya mengumpulkan anak-anak yang tidak sekolah, lalu diberikan pembelajaran di sebuah gubuk kosong. Namun seiring berjalannya waktu, animo anak-anak setempat untuk belajar bersama Agus semakin tinggi. Akhirnya, Agus berinisiatif mendirikan Taman Pendidikan Al Quran (TPA) Maju Bersama di Jalan Sawah Balong, Srengseng.


"Usia anak yang belajar usia 4 tahun sampai dengan 13 tahun. Jumlahnya sekitar 80 anak. Jadi anak-anak peserta dididik kita ada di sekitar slum area. Ada Paud atau TPA setingkat TK, ada juga PKBM atau sekolah paket untuk anak-anak yang memang putus sekolah atau tidak bisa melanjutkan sekolah formal," jelas Agus.


"Untuk peserta didik yang sekolah paket maupun TPA ini semuanya gratis. Untuk operasional swadaya kita bersama, kita dengan elemen masyarakat sekeliling yang memang mendukung kegiatan kita," tambahnya.


Agus tidak memungut biaya dari anak-anak setempat untuk bisa belajar di sekolah tersebut. Namun, kata Agus, anak-anak yang sekolah paket perlu mengumpulkan botol-botol bekas minuman setiap dua minggu sekali untuk dijual yang hasil penjualannya akan dipakai untuk operasional sekolah tersebut.


"Jadi sekolah ini memang di tempat sampah, jadi sampah yang ada di sini kita manfaatkan, bukan dibuang sia-sia, tapi kumpulkan untuk kelangsungan sekolah di sini. Guru-guru dari relawan yang memang sudah cukup lama dalam program ini," ujarnya.


Hingga kini, operasional sekolah itu berjalan dengan baik. Sesekali Agus juga mengajar di sekolah tersebut ketika senggang bertugas di Polsek Kembangan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dalam Waktu 24 Jam Sat Resnarkoba Polres Metro Tangkap 4 Remaja Pengguna Narkoba

Mutasi Ditubuh Polri, Beberapa Pejabat Utama Polda Lampung dan Kapolres Polda Lampung Alami Penyegaran

Polres Metro Kembali Amankan Dua Pelaku Penyalahguna Narkoba Jenis Sabu